Ridha manusia VS Ridha Allah

Luqmanul Hakim, suatu hari menasehati anaknya bahwa jangan pernah berpatokan pada kepuasan manusia semata. Karena kepuasan manusia sulit untuk dicapai. Hal ini dibuktikannya dengan mengajak anaknya berjalan-jalan di keramaian manusia dengan membawa keledai tunggangannya.
Saat keluar di jalan , Luqman menunggangi keledai sementara anaknya berjalan di belakangnya. Ketika melewati sekelompok orang, Luqman dan anaknya mendengar mereka berkata, :Lihatlah lelaki tua itu, tidak punya belas kasihan kepada anaknya, Ia tega menunggangi keledai sementara membiarkan anaknya
berjalan di belakang"
Luqmanpun turun dan menyuruh anaknya menaiki keledai tersebut. Ketika melewati sekelompok orang lainnya keduanya mendengar obrolan orang-orang tentang diri mereka, "Perhatikan anak dan bapak tua itu, si bapak pasti tidak pernah mengajarkan kebaikan kepada anaknya sehingga anaknya tidak bisa menghormati dan mengasihi bapaknya".
Anaknya pun turun dari punggung keledai lalu berjalan bersama bapaknya di belakang keledai. Oang-orang yang mereka lewati juga masih terus berkomentar, "Aneh sekali dua lelaki ini, mereka biarkan keledainya berjalan sementara mereka mengikuti dari belakang".
Akhirnya mereka berdua menaiki keledai tersebut. Namun begitu melewati kerumunan orang, komentar miringpun terdengar, "Lihatlah kedua orang ini, benar-benar tidak punya belas kasihan kepada binatang, mereka menyiksanya dengan menaikinya bersama-sama".
Pada riwayat lain tentang kisah ini menyebutkan bahwa Luqman dan anaknya kemudian turun dari keledainya lalu mengikat dan memikulnya bersama-sama sehingga orang yang melihatnya tertawa dan menganggap mereka sudah gila....
Begitulah realitas dalam kehidupan kita, apapun yang kita perbuat selalu ada cela dalam pandangan manusia. Karena pada dasarnya manusia memiliki selera yang berbeda, tingkat pengetahuan yang beragam, serta pandangan yang selalu berlawanan; hak dan bathil. Jika kita penganut yang hak, maka orang yang tidak baik pasti membenci kita. Sebaliknya jika kita penganut yang bathil, tentu orang yang baik akan menjahi kita.
Dengan demikian...jangan pernah menggantungkan hati pada kepuasan dan ridha manusia, tapi gantungkanlah hati kita hanya kepada keridhaan Allah semata.....

Like THIS :
Share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di BDariku

5 komentar untuk "Ridha manusia VS Ridha Allah"